Perkuat Kepakaran Dalam Bidang Muskuloskeletal, Prodi Fisioterapi UMSIDA Mengadakan Seminar dan Workshop dengan Tema “An overview Osteoarthritis of the Knee“

Berdasarkan issue yang diangkat oleh World Physiotherapy pada World Physioterapy Day 2022 yaitu “Osteoarthritis and the role of physiotherapists in its treatment and in the management of people affected by osteoarthritis”, Prodi Fisioterapi Umsida mengadakan seminar dan workshop hybrid pada tanggal 29 Januari 2023 di Laboratorium Sport and Kardiovaskular Umsida dengan tema “An overview Osteoarthritis of the Knee“ yang selaras dengan keunggulan prodi yakni fisioterapi muskuloskeletal.

Kegiatan seminar dan workshop ini dilakukan secara hybrid yakni ada peserta yang mengikuti seminar secara online zoom dan peserta yang hadir secara offline sekaligus mengikuti rangkaian kegiatan workshop. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Fisioterapi Indonesia (APTIFI) dan Ketua Persatuan Fisioterapi Olaharaga Indonesia (PFOI) yaitu bapak Syahmirza Indra Lesmana, SKM., Ftr., M.Or., Sp.FOR, Bapak Dr. Heri Priatna, SKM., S.Sos., Ftr., MM., Sp.FOM, dan Bagas Anjasmara M. Fis selaku dosen fisioterapi Umsida.

(Bapak Heri Priatna saat memberikan demonstrasi di sesi workshop)

Seminar dan Workshop ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat kualitas pelayanan Fisioterapi Muskuloskeletal khususnya Osteoarthritis, namun kedatangan pakar yang tidak hanya pakar dibidang muskuloskeletal akan tetapi dalam bidang olahraga diharapkan mampu memberikan inspirasi dan wawasan yang lebih luas tentang penanganan terkini osteoarthiris dalam pendekatan assessment dan juga terapi latihan.

Dr. Heri Priatna mengatakan bahwa “Ilmu itu selalu berkembang, terdapat banyak evidence based terkait penanganan osteoarthritis terkini, namun kita sebagai fisioterapi harus mampu menganalisa dan memilih prosedur yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien”. Selain itu Bapak Syahmirza Indra Lesmana juga mengatakan bahwa “Dalam memberikan terapi latihan kepada pasien tidak harus dengan memaksimalkan kekuatan ototnya, namun bagaimana otot itu bergerak secara optimal sesuai dengan kebutuhan pergerakannya”.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berkomitmen untuk terus mengembangkan diri dan juga memberikan inspirasi serta berperan aktif dalam meningkatkan kualitas fisioterapi khususnya di Jawa Timur.

Leave a Reply