fisioterapi.umsida.ac.id- Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020 ini nampaknya memiliki dampak yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat di berbagai bidang, khususnya dalam bidang kesehatan. Jika dulu sebelum timbulnya pandemi mahasiswa cenderung bisa pergi ke kampus tanpa ada hambatan, kini setelah pandemi menyerang pemberlakuan aturan ketat cukup membatasi aktivitas akademik mahasiswa di kampus.
Kondisi tersebut tentu sangat memprihatinkan, mengingat proses kematangan intelektual dan sosial mahasiswa juga dipertaruhkan. Namun, setelah penerapan AKB dan sesuai kebijakan institusi, Program Stdui D3 Fisioterapi Umsida dapat melaksanakan perkuliahan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Sehingga pada tanggal 21 juni 2021 – 25 juni 2021, Program Studi D3 Fisioterapi Umsida dapat melaksanakan kegiatan UAP dengan maksimal pada angkatan kedua yakni mahasiswa semester 4 . Ada lima mata kuliah yang diujikan untuk praktikum. Dikarenakan pembatasan kondisi pandemi, setiap harinya satu mata kuliah UAP dengan sistem secara bergantian.
Mengapa UAP Penting?
Ujian Akhir Praktikum memainkan peran yang sangat penting bagi mahasiswa dan dosen, karena ini adalah salah satu standar untuk mengetahui kemahiran mahasiswa. “Hampir semua program studi di Fakultas Ilmu Kesehatan di UMSIDA melaksanakan UAP dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Ini kemudian digunakan untuk menilai softskill mahasiswa dalam menanggani kasus mulai dari dari Anemnesis, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik, pelaksanan terapi, pelaksanan exercise dan evaluasi hasil agar mahasiswa terbiasa sebelum mahasiswa praktik langsung bertemu pasien di Rumah sakit “, ujar Ibu Widi Arti selaku Kaprogdi D3 Fisioterapi umsida.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan pentingnya menerapkan 5 M dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kepada mahasiswa yang akan melaksanakan pre klinik di Rumah sakit bulan depan.
Penulis : Lidya Shafika Putri
Edit : Khumairo Hardiyanti R
