Fisioterapi.umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali mencetak prestasi membanggakan melalui inovasi berbasis teknologi.
Aplikasi SAINS SKATE SUPPORT, platform evaluasi atlet sepatu roda berbasis website, berhasil masuk 10 besar Kompetisi Inovasi Sidoarjo (KISI) 2025, menyisihkan 262 proposal inovasi lainnya.
Inovasi ini dikembangkan oleh tim dosen Fisioterapi yang terdiri dari Widi Arti S Fis M Kes sebagai ketua tim.
Serta Okky Zubairi Abdillah S Fis M KKK dan Dr Suprianto S Si M Si sebagai anggota.
Dan juga ada dua mahasiswa Fisioterapi Umsida juga ikut terlibat, terutama dalam uji coba fitur dan input data atlet.
Baca Juga: Mahasiswa Kebidanan Umsida Praktik Deteksi Dini Perkembangan Balita di TK ABA 1 Candi
Solusi Penilaian Atlet yang Lebih Objektif dan Terukur

Gagasan aplikasi ini berangkat dari penelitian sports science yang dilakukan sejak 2024.
Widi Arti melihat masih banyak klub yang menilai atlet secara subjektif, sehingga perlu sistem digital yang memberikan data akurat dan objektif.
“Kami membutuhkan alat yang mampu menilai performa atlet secara objektif. Dengan digitalisasi, semuanya menjadi lebih transparan dan terukur,” ujarnya.
Cek Juga: Tim Fisioterapi Umsida Tembus Juara Ajang Bergengsi di Jawa Timur
SAINS SKATE SUPPORT telah memperoleh sertifikat HKI dan diimplementasikan bersama Club Faster Sidoarjo sebagai mitra uji coba.
Hasilnya, proses evaluasi atlet menjadi lebih sistematis, efisien, dan mudah dipantau oleh pelatih maupun orang tua.
Aplikasi ini menghadirkan berbagai fitur seperti dashboard pelatih dan admin, grafik perkembangan atlet, riwayat cedera, rapor digital, serta rekomendasi latihan.
Sistem ini mempermudah dokumentasi performa atlet sekaligus membantu penentuan program latihan yang lebih tepat sasaran.
“Orang tua kini dapat memantau perkembangan atlet secara mandiri,” tambah Widi.
Langkah Awal Menuju Nasional

SAINS SKATE SUPPORT dikembangkan melalui skema riset BIMA Kemdikbudristek 2025.
Kemudian diikutsertakan dalam KISI 2025 dan lolos hingga tahap presentasi final.
Cek Selengkapnya: Umsida dan Umla Gelar Posyandu Remaja, Pasar Gizi, dan Pencatatan Digital Kohort di Balungtawun Lamongan
Tim menargetkan aplikasi ini dapat diperluas penggunaannya ke cabang olahraga lain seperti futsal, basket, dan sepak bola.
“Kami ingin aplikasi ini mendapat dukungan KONI dan Kemenpora agar bisa digunakan secara nasional,” tutur Widi.
Inovasi ini menjadi bukti kontribusi Umsida dalam menggabungkan teknologi dan fisioterapi untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet di Indonesia.
Penulis: Elfira Armilia















