terapi

Terapi Kombinasi Infra Red dan Hold Relax: Solusi Ampuh Atasi Nyeri Tendinitis Bicipitalis

Fisioterapi.umsida.ac.id – Bagi kamu yang sering mengalami nyeri di area bahu yang menjalar hingga lengan bawah, terutama setelah aktivitas berulang atau cedera, ini solusinya. Penelitian dari dosen Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengungkap metode efektif untuk mengatasi tendinitis bicipitalis melalui kombinasi terapi yang mudah diakses.

Tendinitis bicipitalis, atau peradangan pada tendon otot biceps di area bahu, ini menjadi momok bagi banyak orang. Kondisi ini bukan hanya menyerang atlet, tetapi juga pekerja kantoran yang sering mengangkat beban atau melakukan gerakan berulang dengan posisi lengan tidak lurus atau membengkok.

“Nyeri yang dirasakan biasanya terasa di sepanjang otot biceps dan bisa menjalar ke lengan bawah. Yang paling mengganggu adalah nyeri tekan di area sulkus bicipitalis yang membuat aktivitas sehari-hari terganggu,” ungkap Okky Zubairi Abdillah, dosen Program Studi Fisioterapi.

Baca juga: Pentingnya Persiapan Fisik Penyembelih Hewan Kurban Penting untuk Cegah Cedera dan Dukung Ibadah Ungkap Laboran Fisioterapi Umsida

Tendinitis bicipitalis merupakan peradangan pada tendon di sekitar head long biceps tendon atau caput otot biceps yang disebabkan oleh iritasi dan inflamasi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat trauma akut dari jatuh atau pukulan pada daerah bahu dengan lengan dalam posisi adduksi serta lengan bawah pada posisi supinasi. Tidak jarang, kondisi ini juga muncul pada pekerja yang melakukan aktivitas berat secara berulang-ulang dengan posisi serupa.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat bahwa cedera pada anggota gerak atas mencapai 32,7% dari total kasus cedera di Indonesia, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Prevalensi cedera di Indonesia secara keseluruhan mencapai 9,2%, dengan anggota gerak atas menempati posisi kedua setelah anggota gerak bawah yang mencapai 67,9%.

Penelitian yang dilakukan selama lima sesi terapi menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Kombinasi dari infra red dan hold relax exercise berhasil menurunkan tingkat nyeri secara drastis dan meningkatkan kemampuan fungsional pasien dengan hasil yang mencengangkan.

terapi

Sumber AI

Nyeri saat diam turun dari skala 3 menjadi hanya 1, sementara nyeri saat bergerak dan nyeri tekan menurun dari skala 5 menjadi 3. kemudian, skor kemampuan fungsional menggunakan Shoulder Pain and Disability Index (SPADI) menurun dari 23% menjadi hanya 10%, menandakan peningkatan fungsi bahu yang signifikan.

Penurunan skor SPADI ini terdiri dari dua komponen utama: skor nyeri turun dari 40% menjadi 20%, dan skor disabilitas menurun dari 13% menjadi 5%. Penurunan ini menandakan adanya peningkatan kemampuan aktivitas fungsional pasien yang signifikan.

Bagaimana Terapi Ini Bekerja?

Penggunaan infra red bekerja dengan menghasilkan energi elektromagnetik yang diserap kulit dan menimbulkan efek panas di dalam jaringan. Kehangatan ini meningkatkan aliran darah dan oksigen ke area yang bermasalah, mempercepat proses penyembuhan sambil memberikan efek relaksasi pada ujung saraf sensorik.

Sinar infra red yang diabsorpsi oleh kulit dapat menimbulkan panas pada tempat yang disinari. Panas yang masuk ke dalam jaringan akan mempengaruhi peningkatan proses metabolisme, sehingga aliran oksigen dan nutrisi ke jaringan juga meningkat. Hal ini mempercepat perbaikan jaringan yang mengalami kerusakan dan dapat mengurangi spasme otot bahkan menghilangkan nyeri.

Dalam penelitian ini, pemberian infra red diberikan pada daerah yang mengalami masalah, yaitu otot trapezius, otot biceps, dan otot deltoid. Peningkatan vaskularisasi jaringan akibat efek termal ini membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan tendon yang mengalami iritasi.

Sementara itu, hold relax exercise menggunakan teknik kontraksi isometrik yang dilakukan selama 5-6 detik, diikuti dengan gerakan ke arah yang berlawanan selama 10-15 detik, kemudian relaksasi selama 20-30 detik. Teknik ini memanfaatkan mekanisme autogenic inhibition dan reciprocal innervation yang membuat otot menjadi rileks dan mudah diregangkan.

Hold relax exercise menggunakan pola gerak fleksi-abduksi-eksorotasi dan ekstensi-abduksi-eksorotasi dengan kontraksi isometrik dari otot antagonis. Pasien harus melawan tahanan yang diberikan terapis pada pola antagonis tanpa disertai gerakan dan dipertahankan selama 5-6 detik. Kemudian digerakkan ke arah pola agonis dan dipertahankan selama 10-15 detik, diakhiri dengan rileksasi selama 20-30 detik.

Mekanisme kerja hold relax exercise sangat efektif karena adanya autogenic inhibition dan reciprocal innervation. Semakin kuat kontraksi yang terjadi, maka rileksasi yang mengikutinya akan semakin besar pula. Hal ini mengakibatkan venous return dan lymph drainage meningkat, yang kemudian meningkatkan vaskularisasi jaringan sehingga elastisitas jaringan meningkat dan berpengaruh dalam penurunan nyeri.

Peran Fisioterapi dalam Penanganan Tendinitis

Fisioterapi memiliki peranan penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul pada kondisi tendinitis. Tujuan utama fisioterapi adalah mengurangi nyeri dan spasme otot, meningkatkan kekuatan otot, dan mengembalikan fungsi gerak sendi. Teknologi fisioterapi yang dapat diaplikasikan kepada pasien tendinitis antara lain modalitas elektroterapi seperti Infra Red dan terapi latihan.

Latihan merupakan salah satu upaya pengobatan dalam fisioterapi yang pelaksanaannya menggunakan latihan-latihan gerak tubuh, baik secara aktif maupun pasif. Tujuan dari terapi latihan adalah rehabilitasi untuk mengatasi gangguan fungsi dan gerak, mencegah timbulnya komplikasi, mengurangi nyeri dan edema, serta melatih aktivitas fungsional.

Hold relax exercise sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya potensi penurunan lingkup gerak sendi dan kekakuan sendi. Teknik ini dapat meningkatkan lingkup gerak sendi dan menurunkan nyeri karena bertujuan untuk relaksasi otot-otot bahu, sehingga venous return dan lymph drainage meningkat yang kemudian akan meningkatkan vaskularisasi jaringan.

Baca juga: Fikes Umsida Bangun Kesadaran Good Posture Sejak Remaja Melalui Kolaborasi Fisioterapis dan Sekolah

Yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalani terapi. Penelitian menunjukkan bahwa hasil optimal dicapai setelah lima sesi terapi yang dilakukan secara teratur. Kombinasi kedua metode ini tidak hanya mengatasi gejala, tetapi juga menangani akar masalah dengan meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi.

Tiga problem utama berupa nyeri, penurunan kekuatan otot, dan keterbatasan lingkup gerak sendi dapat diselesaikan melalui terapi fisioterapi yang tepat, yang akan berpengaruh dengan peningkatan aktivitas fungsional pasien.

Penulis: Mutiara Mujahidah Hanifah

Penyunting: Novia

Bertita Terkini

digital
Fisioterapi Umsida Sukses Peroleh Hibah PKM Digitalisasi Data Latihan, Upaya Cegah Cedera dan Perkuat Prestasi Atlet Sepatu Roda
July 14, 2025By
Physiocup
Meningkatkan Kolaborasi Esports dan Fisioterapi melalui Physiocup 2025
July 1, 2025By
aksi fisioterapi
Dari Ilmu Ke Aksi, Fisioterapi Umsida Edukasi Gaya Hidup Sehat Lewat CFD dan IFI
June 29, 2025By
kompetensi
Kuliah Pakar, Peran dan Kompetensi Fisioterapi Olahraga dalam Mencegah Cedera
June 13, 2025By
Handbook
Sinergi Klinik dan Kampus: Fisioterapi Umsida Siapkan Handbook Praktik dan Program Profesi yang Siap Terjun ke Dunia Nyata
May 23, 2025By
Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
sumber fisioterapi skrining
Skrining dan Diskusi Fisioterapi Umsida Tingkatkan Performa Atlet Sepatu Roda Sidoarjo
January 11, 2025By
sumber fikes pendidikan
Ketua IFI Jatim: Pendidikan Tinggi adalah Masa Depan Profesi Fisioterapi
December 20, 2024By

Prestasi

Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
Poster Kesehatan
Lomba Poster Kesehatan, Dziya Ulhaq Tampilkan Solusi Kreatif untuk Redakan Low Back Pain
May 6, 2025By
S1 Fisioterapi
Buktikan mampu bersaing ajang nasional, Mahasiswa S1 Fisioterapi Sabet Juara 1 Lomba Poster Kesehatan
April 22, 2025By
Optimalkan Performa dan Kesehatan Atlet Sepatu Roda di FASTER CLUB Sidoarjo: Berhasil Gelar Program Pengabdian Masyarakat
May 13, 2024By
FISIOTERAPI UMSIDA CIPTAKAN PHYSIOTHERAPY MAGIC CARD UNTUK BEKALI MAHASISWA PRE-KLINIK
January 11, 2021By