Fisioterapi.umsida.ac.id – Kesadaran akan pentingnya postur tubuh yang baik tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga berkaitan erat dengan kesehatan dan produktivitas pelajar.
Hal tersebut yang melatar belakangi tim dosen Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), Widi Arti S Fis M Kes, Bagas Anjasmara S Tr M Fis, Herista Novia Widanti SFt Ftr Mfis dalam menginisiasi program edukasi kesehatan postur bagi siswa SMA Muhammadiyah 03 Tulangan.
Ancaman Postur Tubuh Buruk dan Pentingnya Intervensi Dini
Kebiasaan remaja saat ini, seperti duduk membungkuk terlalu lama di depan laptop atau menggenggam gawai dalam posisi leher menunduk, dapat memicu gangguan tulang belakang seperti forward head posture (FHP).
Riset yang dilakukan oleh tim dosen Program Studi D3 Fisioterapi Fikes Umsida menunjukkan bahwa rendahnya kesadaran akan postur tubuh menjadi faktor utama terjadinya gangguan muskuloskeletal di kalangan pelajar.
Dalam wawancara dengan tim pengabdi, ditemukan bahwa mayoritas siswa belum memahami dampak jangka panjang dari kebiasaan postur tubuh duduk atau berdiri yang tidak ergonomis.
Bahkan, sebanyak 70% dari siswa yang diwawancarai sebelum program edukasi menunjukkan kesadaran yang rendah terhadap pentingnya postur tubuh. Hal ini menjadi indikator perlunya edukasi sistematis yang berkelanjutan.

Sebagai solusi, tim dosen Fikes Umsida melakukan edukasi berbasis praktik menggunakan metode ceramah interaktif, demonstrasi exercise, serta pemberian leaflet informatif. Materi yang diajarkan yaitu meliputi pengenalan good posture, klasifikasi bad posture, serta praktik langsung seperti Mckenzie Exercise dan Stretch for Neck and Shoulder Pain.
Implementasi pendekatan secara praktis ini terbukti efektif, pasalnya sebelum di edukasi mayoritas siswa masih belum tahu tentang pentingya tubuh yang ergonomis, lalu sesudah edukasi terdapat peningkatan pada pemahaman siswa mengenai postur tubuh yang baik.
Evaluasi Program Meningkatkan Kesadaran dan Pemahaman Siswa
Program edukasi yang dilakukan kepada siswa kelas X A2 dengan total 24 peserta. Untuk mengevaluasi efektivitas intervensi, tim Fikes Umsida menggunakan metode pre-test dan post-test disertai wawancara.
Hasil yang didapatkan setelah menggunakan metode tersebut menunjukkan peningkatan signifikan, bahwa pengetahuan siswa tentang postur tubuh meningkat 50%, kesadaran terhadap pentingnya postur baik meningkat 75%, dan jumlah siswa dengan kategori kesadaran baik melonjak dari 5% menjadi 75%.
Tim pengabdi juga mencatat peningkatan interaksi siswa selama sesi berlangsung. Banyak pertanyaan kritis yang diajukan terkait dampak bad posture terhadap konsentrasi belajar, kebiasaan duduk di rumah, dan solusi praktis untuk memperbaikinya.
Partisipasi aktif ini menunjukkan bahwa metode edukatif yang komunikatif mampu membangun pemahaman yang lebih kuat dibanding pendekatan satu arah.
Program ini juga melibatkan penggunaan alat bantu edukasi seperti postural zone app, matras, dan foam roller. Bahkan, leaflet yang diberikan tidak hanya bermanfaat bagi siswa tetapi juga disebarluaskan kepada para guru untuk memastikan keberlanjutan edukasi di lingkungan sekolah. Hal ini menunjukkan komitmen tim Fikes Umsida dalam menciptakan perubahan jangka panjang, tidak terbatas pada kegiatan satu kali.
Fisioterapi Edukatif Sebagai Investasi Kesehatan Remaja
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa pengabdian masyarakat yang berbasis fisioterapi tidak hanya fokus pada pemulihan, tetapi juga pada upaya promotif dan preventif. Pentingnya melakukan edukasi secara masif terkait postur tubuh sejak usia remaja adalah investasi strategis yang akan berdampak besar pada kesehatan jangka panjang.
Dosen Fikes Umsida menyampaikan bahwa edukasi kesehatan postur bukan hanya soal menghindari nyeri punggung atau leher, tetapi juga membangun kesadaran tubuh secara menyeluruh. Postur yang baik membantu meningkatkan konsentrasi, mengurangi kelelahan, dan menciptakan rasa percaya diri yang lebih tinggi pada remaja.
Baca Juga : Waspadai Dampak Musim Pancaroba terhadap Kesehatan Kulit Berdasarkan Kajian Ilmiah Fikes Umsida
Sebagai tindak lanjut, tim Fikes Umisida berharap program serupa dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah lain di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Dukungan dari institusi pendidikan dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lokal akan menjadi kunci dalam memperluas dampak positif ini.
Sumber : Widi Arti
Penulis : Novia