nyeri bahu

Nyeri Bahu pada Staf Pengajar Bisa Dicegah dengan Postur dan Aktivitas Fisik yang Tepat

fisioterapi.umsida.ac.id – Nyeri bahu sering dialami oleh pekerja yang banyak menghabiskan waktu dengan duduk atau melakukan aktivitas statis dalam waktu lama. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Andi Fadhilah Tenriwulan, Bagas Anjasmara, dan Suci Ariani dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menemukan bahwa postur tubuh, durasi kerja, dan fungsional bahu berpengaruh signifikan terhadap nyeri bahu yang dialami oleh staf pengajar. Namun, menariknya, aktivitas fisik dan kekuatan genggaman tangan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap keluhan nyeri bahu ini.

Bagaimana postur tubuh dan durasi kerja mempengaruhi sakit pada bahu? Simak penjelasan berikut berdasarkan temuan penelitian ini.

Baca Juga: Akupresur Titik Hegu Solusi Efektif untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I

Nyeri bahu
Sumber: AI
Postur yang Buruk Bisa Memicu Nyeri Bahu

Penelitian ini mengungkap bahwa postur kifosis torakal (punggung bungkuk) berkaitan erat dengan meningkatnya risiko sakit pada bahu. Staf pengajar yang terbiasa duduk lama dengan posisi membungkuk cenderung mengalami gangguan fungsi bahu, yang menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

Menurut hasil pengukuran menggunakan inclinometer, peningkatan kifosis torakal menyebabkan perubahan sudut skapula. Hal ini mempersempit ruang di dalam sendi bahu, sehingga otot dan tendon mengalami gesekan berulang kali. Akibatnya, rasa nyeri semakin terasa dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya itu, postur yang buruk juga menghambat rentang gerak bahu (ROM – Range of Motion). Penurunan mobilitas ini berdampak pada kesulitan dalam melakukan gerakan sederhana, seperti mengangkat tangan atau menjangkau sesuatu di rak tinggi.

Solusi untuk Mencegah Nyeri Bahu akibat Postur Buruk
  • Selalu perhatikan postur saat duduk dan berdiri. Pastikan punggung tegak dan bahu rileks.
  • Gunakan kursi dengan sandaran yang baik untuk menopang punggung bagian bawah.
  • Lakukan peregangan bahu secara rutin, terutama setelah duduk dalam waktu lama.
Durasi Kerja yang Lama Memicu Nyeri Bahu Lebih Parah

Dari penelitian ini, ditemukan bahwa semakin lama seseorang bekerja dalam posisi statis, semakin besar kemungkinan mengalami sakit pada bahu. Staf pengajar yang bekerja lebih dari 8 jam per hari tanpa diselingi aktivitas peregangan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan muskuloskeletal.

Fakta ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pengerahan tenaga dalam jangka waktu lama dan gerakan berulang dapat meningkatkan ketegangan otot di bahu dan leher. Tanpa istirahat yang cukup, tubuh akan mengalami kelelahan yang menyebabkan nyeri bahu kronis.

Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Nyeri Bahu akibat Durasi Kerja?

  • Beri jeda setiap 30-60 menit untuk berdiri dan melakukan peregangan.
  • Lakukan latihan ringan seperti memutar bahu atau merenggangkan lengan agar otot tidak tegang.
  • Atur posisi meja dan kursi agar sesuai dengan postur tubuh yang ergonomis.
Benarkah Aktivitas Fisik Tidak Berpengaruh Signifikan pada Nyeri Bahu?

Salah satu hasil mengejutkan dari penelitian ini adalah tidak ditemukannya hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan nyeri bahu. Artinya, meskipun seseorang rajin berolahraga, hal ini belum tentu menjamin terhindar dari nyeri bahu.

Namun, perlu diingat bahwa aktivitas fisik tetap memiliki manfaat besar dalam menjaga kesehatan otot dan sendi. Meskipun olahraga tidak memiliki hubungan langsung dengan sakit bahu dalam penelitian ini, tetap dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik yang melatih fleksibilitas dan kekuatan otot bahu.

Olahraga yang Bisa Membantu Mencegah Nyeri Bahu

  • Latihan Mobilitas Bahu: Seperti arm circles dan shoulder rolls untuk menjaga fleksibilitas sendi.
  • Yoga atau Pilates: Meningkatkan postur tubuh dan memperbaiki keseimbangan otot.
  • Berenang: Mengurangi tekanan pada bahu dan memperkuat otot tanpa membebani sendi.

Perhatikan Postur dan Waktu Kerja untuk Mencegah Nyeri Bahu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa postur tubuh, durasi kerja, dan fungsional bahu memiliki hubungan signifikan dengan nyeri bahu, sementara aktivitas fisik dan kekuatan genggaman tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, staf pengajar dan pekerja dengan aktivitas statis dalam waktu lama sebaiknya:

  • Memperbaiki postur tubuh saat bekerja.
  • Mengatur durasi kerja dan memberikan jeda untuk istirahat.
  • Melakukan peregangan bahu secara rutin.

Baca Juga: Rahasia Good Posture untuk Hidup Lebih Sehat dan Produktif

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan dapat mengurangi risiko sakit pada bahu dan meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi staf pengajar dan pekerja kantoran yang banyak menghabiskan waktu di depan layar komputer.

Sumber : HUBUNGAN ANTARA POSTUR, KEKUATAN GENGGAMAN, FUNGSIONAL
BAHU, AKTIFITAS FISIK, DAN NYERI BAHU PADA STAF PENGAJAR