data atlet

Mengenal Kekuatan Data Atlet Sepatu Roda Rahasia di Balik Prestasi Emas

Fikes.Umsida.ac.id- Data bukan sekadar angka di balik meja pelatih. Riset dari salah satu anggota tim Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidorjo (Umsida) Hibah PKM Digitalisasi Data Latihan, Dr Suprianto S Si M Si CSA menunjukkan bahwa profil data atlet sepatu roda memiliki peran vital dalam mengantar atlet meraih prestasi optimal. Mulai dari peta kekuatan, pola latihan, hingga deteksi dini cedera semuanya tersimpan dalam satu kunci yaitu data yang tepat dan terukur.

Baca Juga: Inovasi Digital Meningkatkan Keselamatan Atlet Sepatu Roda sejak Tahap Latih

Mengapa Profil Data Atlet Jadi Penentu Prestasi
data atlet
Sumber: Fikes Umsida

Dalam dunia olahraga modern, pendekatan berbasis data telah menjadi standar emas, terutama dalam cabang seperti sepatu roda yang menuntut kecepatan, konsistensi, dan daya tahan.

Dr. Suprianto menegaskan bahwa profil data atlet mencakup lebih dari sekadar nama dan tanggal lahir. Ia merangkum identitas pribadi, biometrik (tinggi, berat, VO₂ max), riwayat cedera, catatan kompetisi, hingga pola latihan harian.

Melalui data ini, pelatih mampu:

  1. Merancang program latihan personal.
  2. Melakukan deteksi dini terhadap risiko cedera.
  3. Menentukan peran yang paling sesuai bagi atlet.
  4. Mengoptimalkan performa di lapangan berdasarkan grafik perkembangan.

Contohnya, atlet nasional Stevany Pasaribu yang berhasil meraih medali emas di SEA Games 2023 memiliki data VO₂ max tinggi dan kecepatan lebih dari 35 km/jam. Fakta ini bukan hanya anekdot, melainkan hasil dari pemantauan sistematis terhadap performanya dalam jangka panjang.

Studi Kasus: Data sebagai Alat Seleksi dan Evaluasi

Riset ini juga menunjukkan bagaimana data atlet digunakan dalam proses seleksi. Dalam satu studi kasus, dari 20 atlet yang diseleksi, hanya 5 orang yang dipilih berdasarkan tiga parameter utama:

* Waktu tempuh 300 meter.
* Durasi latihan per minggu (jam).
* Konsistensi performa dalam tiga bulan terakhir.

Dengan metode ini, pelatih dapat mengambil keputusan objektif. Dalam praktiknya, data grafik performa dari dua atlet, misalnya A dan B, menunjukkan bahwa atlet A mengalami penurunan dalam 6 minggu terakhir, sedangkan atlet B terus meningkat. Maka pilihan jatuh pada atlet B bukan karena kedekatan personal, tetapi karena performa nyata yang tercermin dalam data.

Lebih dari itu, atlet kini juga harus memahami data empiris yang memengaruhi performa mereka, seperti:

* Pola tidur dan istirahat.
* Respon tubuh terhadap latihan.
* Nutrisi harian.
* Mental toughness atau ketangguhan mental dalam menghadapi tekanan.

Teknologi, Tantangan, dan Rekomendasi Praktis

Meski penting, pengumpulan data atlet tidak lepas dari tantangan. Konsistensi pencatatan, validitas alat ukur, keterbatasan sumber daya manusia, dan privasi data menjadi isu utama. Namun solusi sudah tersedia melalui kemajuan teknologi.

Dr. Suprianto menyarankan penggunaan:

* Wearable devices seperti jam pintar atau sabuk monitor detak jantung.
* Aplikasi monitoring performa dan kebugaran.
* Integrasi database antara pelatih, klub, dan atlet.

Riset ini juga memberikan rekomendasi praktis:

Bagi Klub dan Pelatih:

* Terapkan sistem profil data yang standar dan terstruktur.
* Latih pelatih agar paham membaca dan menganalisis data.
* Evaluasi atlet secara berkala berbasis data objektif.

Bagi Atlet dan Orang Tua:

* Biasakan mencatat aktivitas latihan dan performa harian.
* Gunakan aplikasi sederhana untuk memantau perkembangan fisik dan psikologis.
* Gunakan data sebagai motivasi, bukan sekadar beban angka.

Dr. Suprianto menutup temu ilmiahnya dengan menegaskan bahwa data adalah “cermin potensi” yang menunjukkan arah pengembangan setiap atlet.

Keputusan yang baik hanya bisa diambil jika semua pihak yaitu pelatih, atlet, orang tua, dan lembaga terlibat dalam membangun ekosistem data yang sehat dan terpercaya.

Baca Juga: Kolaborasi Data dan Fisioterapi Umsida untuk Optimalisasi Latihan Atlet Berbasis Teknologi

Riset yang dipaparkan oleh Dr. Suprianto S Si M Si CSA menunjukkan bahwa profil data atlet sepatu roda bukanlah elemen pelengkap dalam dunia olahraga modern, melainkan fondasi utama dalam strategi latihan, pemilihan atlet, hingga prediksi performa kompetisi.

Data atlet yang terstruktur meliputi identitas pribadi, biometrik, riwayat cedera, hingga parameter mental toughness berfungsi sebagai peta navigasi yang objektif bagi pelatih dan tim dalam menuntun atlet ke arah prestasi terbaik.

Tak hanya pelatih, atlet sendiri dan orang tua juga harus menjadi bagian dari ekosistem data. Dengan mencatat dan memahami informasi tubuh dan perkembangan latihan mereka, atlet akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, sadar performa, dan lebih siap menghadapi tekanan kompetisi.

Namun, optimalisasi data atlet juga menuntut kesiapan infrastruktur: mulai dari teknologi wearable, integrasi aplikasi pemantau, hingga kapasitas SDM yang mampu mengolah dan membaca data secara bijak. Maka, diperlukan kolaborasi antara klub, lembaga pendidikan, orang tua, dan pemerintah untuk membangun ekosistem olahraga berbasis data yang kuat dan berkelanjutan.

Di tengah era digital yang serba cepat, para atlet Indonesia harus berlari secepat data yang mereka miliki bukan hanya dengan kaki, tapi juga dengan strategi dan kecerdasan informasi. Karena di balik setiap medali emas, ada data yang dikumpulkan dengan tekun, dianalisis dengan cermat, dan diterapkan secara disiplin.

Sumber: Dr Suprianto

Penulis: Novia

Bertita Terkini

digital
Fisioterapi Umsida Sukses Peroleh Hibah PKM Digitalisasi Data Latihan, Upaya Cegah Cedera dan Perkuat Prestasi Atlet Sepatu Roda
July 14, 2025By
Physiocup
Meningkatkan Kolaborasi Esports dan Fisioterapi melalui Physiocup 2025
July 1, 2025By
aksi fisioterapi
Dari Ilmu Ke Aksi, Fisioterapi Umsida Edukasi Gaya Hidup Sehat Lewat CFD dan IFI
June 29, 2025By
kompetensi
Kuliah Pakar, Peran dan Kompetensi Fisioterapi Olahraga dalam Mencegah Cedera
June 13, 2025By
Handbook
Sinergi Klinik dan Kampus: Fisioterapi Umsida Siapkan Handbook Praktik dan Program Profesi yang Siap Terjun ke Dunia Nyata
May 23, 2025By
Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
sumber fisioterapi skrining
Skrining dan Diskusi Fisioterapi Umsida Tingkatkan Performa Atlet Sepatu Roda Sidoarjo
January 11, 2025By
sumber fikes pendidikan
Ketua IFI Jatim: Pendidikan Tinggi adalah Masa Depan Profesi Fisioterapi
December 20, 2024By

Prestasi

Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
Poster Kesehatan
Lomba Poster Kesehatan, Dziya Ulhaq Tampilkan Solusi Kreatif untuk Redakan Low Back Pain
May 6, 2025By
S1 Fisioterapi
Buktikan mampu bersaing ajang nasional, Mahasiswa S1 Fisioterapi Sabet Juara 1 Lomba Poster Kesehatan
April 22, 2025By
Optimalkan Performa dan Kesehatan Atlet Sepatu Roda di FASTER CLUB Sidoarjo: Berhasil Gelar Program Pengabdian Masyarakat
May 13, 2024By
FISIOTERAPI UMSIDA CIPTAKAN PHYSIOTHERAPY MAGIC CARD UNTUK BEKALI MAHASISWA PRE-KLINIK
January 11, 2021By