Fikes.Umsida.ac.id – Olahraga sepatu roda dikenal sebagai salah satu cabang yang memiliki risiko cedera tinggi, khususnya pada bagian tungkai bawah. Namun kini, melalui pendekatan berbasis teknologi, upaya untuk melindungi keselamatan para atlet dapat dilakukan sejak tahap latihan.
Baca Juga : Lewat Aplikasi Sains Skate Support, Fikes Umsida Ciptakan Terobosan Digital untuk Bina Atlet Sepatu Roda
Tim Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) bekerja sama dengan klub sepatu roda FASTER dan SILVER Indonesia mengembangkan sistem digital rekap data latihan guna meminimalisir potensi cedera, melindungi keselamatan dan memaksimalkan performa.
Dengan digitalisasi pemantauan performa, atlet kini tak hanya dilatih untuk menang, tetapi juga untuk tetap sehat dan aman dalam jangka panjang.
Peran Teknologi dalam Menekan Risiko Cedera Atlet Sepatu Roda

Data dari IOC Injury & Illness Surveillance (2018, 2021) menyebutkan bahwa sepatu roda merupakan salah satu olahraga dengan tingkat risiko jatuh dan cedera tertinggi.
Tekanan berulang pada lutut dan pergelangan kaki akibat intensitas latihan yang tinggi menjadi faktor utama. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang mampu mengidentifikasi potensi cedera sedini mungkin.
Melalui aplikasi rekap data latihan yang dikembangkan Fikes Umsida, pemantauan fisik atlet menjadi lebih sistematis. Aktivitas seperti Shuttle Run 4×10 meter, Illinois Agility Test, hingga Cooper Test bukan sekadar dijalankan untuk keperluan kompetisi, tetapi juga dicatat dan dianalisis sebagai bahan evaluasi performa sekaligus indikasi awal risiko cedera.
Fitur seperti log latihan harian, progres kecepatan, kekuatan, hingga pengukuran keseimbangan fisik memungkinkan pelatih untuk melakukan penyesuaian beban latihan secara aman dan berbasis data, bukan hanya berdasarkan perkiraan atau intuisi semata.
Kolaborasi Pelatih, Orang Tua, dan Atlet dalam Sistem Pemantauan Keselamatan Terpadu
Keunggulan dari sistem digital ini tak hanya dapat dirasakan oleh pelatih dan atlet, tetapi juga oleh orang tua. Sebab, dalam pendekatan baru ini, wali atlet turut memiliki akses untuk memantau progres performa anak mereka secara real-time.
Dengan adanya dashboard performa yang dapat diakses oleh pihak terkait, setiap perkembangan maupun kemunduran kondisi fisik dapat dilacak. Jika sebelumnya pembinaan olahraga anak didasarkan pada asumsi atau subjektivitas pelatih, kini semua pihak mendapatkan transparansi.
Pelatih dapat merancang program latihan personal yang aman. Orang tua dapat memahami beban latihan yang dijalani anaknya. Atlet pun terdorong untuk memahami tubuh mereka dan belajar mengelola energi serta meminimalisir risiko overtraining.
Kolaborasi ini menciptakan sistem yang bukan hanya mengedepankan prestasi, tetapi juga keselamatan dan keberlanjutan karier atlet di masa depan.
Menuju Sistem Pembinaan Olahraga yang Lebih Aman dan Profesional
Salah satu outcome paling diharapkan dari program ini adalah terciptanya budaya pembinaan atlet yang berbasis evidence-based practice—yaitu setiap keputusan yang diambil dalam latihan berasal dari data obyektif dan hasil pemantauan yang terukur.
Hal ini sangat penting untuk membangun atmosfer olahraga yang lebih profesional di tingkat lokal, khususnya dalam konteks sepatu roda yang sedang berkembang pesat di Sidoarjo.
Dalam jangka panjang, teknologi ini tidak hanya memberikan efek positif pada performa atlet di lintasan, tetapi juga menjadi pondasi dalam menciptakan generasi atlet yang sehat secara fisik dan mental.
Seperti yang ditekankan oleh pemateri, Widi Arti S Fis M Kes, pengawasan fisik berbasis digital merupakan bentuk perlindungan awal yang jauh lebih efektif daripada penanganan cedera ketika sudah terjadi. Dengan pendekatan ini, Fikes Umsida kembali menegaskan komitmennya dalam inovasi sport science yang tak hanya mengejar prestasi, tetapi juga menjamin keselamatan.
Digitalisasi dalam pembinaan atlet sepatu roda telah membuka paradigma baru dalam dunia olahraga prestasi, khususnya melalui rekap data latihan berbasis aplikasi.
Dengan pendekatan ilmiah dan terukur yang dikembangkan oleh tim fisioterapi Fikes Umsida, atlet kini tak hanya diasah kemampuan teknisnya, tetapi juga dijaga performa dan keselamatannya secara menyeluruh.
Baca Juga: Keselamatan Atlet Sepatu Roda Prioritas Utama yang Dijaga Fisioterapi Umsida
Melalui kolaborasi aktif antara pelatih, orang tua, dan tenaga kesehatan, sistem ini membentuk ekosistem pembinaan yang lebih profesional dan berkelanjutan. Aplikasi digital tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu evaluasi, melainkan menjadi jembatan komunikasi dan transparansi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan atlet.
Dengan inovasi ini, Fikes Umsida membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi atlet yang tangguh, sehat, dan siap bersaing di kancah nasional maupun internasional, sekaligus menjadi pionir dalam penerapan zero injury training berbasis teknologi di dunia olahraga Indonesia.
Sumber : Widi Arti
Penulis : Novia