Fisioterapi.Umsida.ac.id – Meluncur dengan kecepatan tinggi memang menantang, tetapi risiko cedera tetap mengintai. Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) hadir dengan edukasi keselamatan atlet sepatu roda yang menekankan pentingnya persiapan fisik, mental, dan dukungan tim sebagai fondasi utama pencegahan cedera dalam olahraga ekstrem ini.
Keselamatan Atlet Sebagai Prioritas dalam Dunia Sepatu Roda

Dalam materi bertajuk Athletes Safety, Kepala Program Studi Fisioterapi Umsida, Okky Zubairi Abdillah, S Fis, M KKK, memaparkan bahwa keselamatan atlet merupakan rangkaian upaya terstruktur untuk melindungi atlet dari risiko cedera, baik fisik maupun mental.
Dalam konteks olahraga sepatu roda, isu keselamatan menjadi lebih krusial mengingat karakteristik cabang olahraga ini yang sarat dengan tantangan koordinasi, kecepatan tinggi, dan risiko jatuh yang tinggi.
Faktor-faktor risiko ini diperparah dengan kenyataan bahwa sebagian besar atlet sepatu roda adalah anak-anak atau remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Cedera yang mereka alami bisa menimbulkan dampak jangka panjang jika tidak ditangani secara profesional.
Oleh karena itu, kesiapan fisik, penggunaan perlengkapan pelindung yang memadai, dan dukungan lingkungan yang suportif merupakan pilar utama yang ditekankan dalam edukasi keselamatan ini.
Lebih jauh, edukasi ini tidak hanya menyasar keselamatan atlet, tetapi juga mencakup pelatih, orang tua, dan panitia kompetisi yang memegang peran penting dalam menciptakan ekosistem yang aman dan sehat bagi para atlet.
Strategi Zero Injury Training dan Keseimbangan Fisik-Mental Atlet
Konsep Zero Injury Training yang diperkenalkan oleh Okky Zubairi merupakan paradigma baru dalam pelatihan olahraga, khususnya di dunia sepatu roda. Dalam pendekatan ini, keselamatan atlet dijadikan sebagai tolok ukur utama, bukan sekadar pencapaian waktu atau medali.
Program ini mendorong atlet, pelatih, dan orang tua untuk mengedepankan pelatihan yang cerdas dan terukur, serta menghindari latihan berlebihan yang dapat memicu kelelahan otot atau cedera persendian.
Keselamatan mental juga menjadi sorotan penting dalam presentasi ini. Atlet, terutama di usia remaja, tidak hanya membutuhkan proteksi fisik, tetapi juga ruang psikologis yang aman.
Mereka harus merasa bebas dari tekanan, dapat berkomunikasi terbuka dengan pelatih dan orang tua, serta mendapatkan dukungan emosional dalam proses pelatihan maupun kompetisi.
Pelatih dan tim pendukung diimbau untuk menghindari bentuk tekanan verbal yang tidak perlu, serta lebih menekankan apresiasi, komunikasi positif, dan kesadaran risiko yang proporsional. Keseimbangan antara kesiapan fisik dan mental inilah yang menjadi kunci lahirnya atlet yang tangguh dan kompetitif secara sehat.
Kolaborasi Multi-Peran Ciptakan Lingkungan Latihan Aman
Edukasi keselamatan yang disampaikan oleh Kaprodi Fisioterapi Umsida ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak dalam menciptakan ekosistem olahraga yang aman.
Pelatih bertanggung jawab dalam menyusun program latihan sesuai kapasitas atlet, bukan meniru model latihan atlet profesional yang belum tentu sesuai dengan anak-anak.
Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan perlengkapan pelindung seperti helm, pelindung lutut, siku, dan pergelangan tangan digunakan secara konsisten dan dalam kondisi baik. Sementara itu, tim fisioterapi berperan dalam memberikan edukasi postur latihan, deteksi dini kelelahan otot, hingga penanganan cedera yang cepat dan tepat.
Tak kalah penting, panitia kompetisi juga diminta untuk memastikan bahwa lintasan lomba memenuhi standar keselamatan, yaitu ; tidak licin, bebas dari kerikil, dan memiliki garis pembatas yang aman. Setiap detail kecil berkontribusi dalam pencegahan cedera serta keselamatan atlet.
Implementasi materi ini sejalan dengan misi Fisioterapi Umsida dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cakap dalam praktik keilmuan, tetapi juga memiliki visi preventif, edukatif, dan mampu bekerja sama lintas profesi demi keselamatan atlet secara menyeluruh.
Materi edukasi keselamatan atlet yang disampaikan oleh Okky Zubairi Abdillah merupakan kontribusi nyata Program Studi Fisioterapi Umsida dalam memajukan dunia olahraga secara sehat dan berkelanjutan. Dengan mengedepankan keselamatan fisik dan mental, serta membangun kolaborasi lintas peran, fisioterapis tidak hanya menjadi tenaga medis, tetapi juga mitra strategis dalam pembinaan atlet sejak usia dini.
Sumber : Okky Zubairi Abdillah
Penulis : Novia