cedera_pexels

Injury Prevention Menjadi Strategi Penting Agar Tetap Aktif Tanpa Cedera

Fisioterapi.umsida.ac.id – Cedera dalam olahraga kerap dianggap sebagai risiko biasa yang akan selalu menghantui setiap atlet maupun masyarakat umum yang gemar berolahraga. Padahal, jika dipahami lebih dalam, pencegahan cedera bukan hanya tugas seorang pelatih atau atlet itu sendiri, melainkan juga bagian penting dari peran fisioterapi olahraga. Kegiatan kuliah pakar yang dibawakan oleh Dr Syahmirza Indra Lesmana Ftr SKM MOr SpFOR pada kuliah pakar pada Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bertema “Peran dan Kompetensi Fisioterapi Olahraga dalam Injury Prevention” memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana upaya pencegahan cedera seharusnya menjadi prioritas dalam setiap aktivitas olahraga.

Baca juga: Terapi Kombinasi Infra Red dan Hold Relax: Solusi Ampuh Atasi Nyeri Tendinitis Bicipitalis

Dalam paparannya, Syahmirza menekankan bahwa olahraga memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari meningkatkan kebugaran hingga mendukung kesehatan mental. Namun, olahraga juga dapat menjadi overload karena seringkali dilakukan melebihi kemampuan individu. Hal inilah yang merangsang terjadinya adaptasi fisiologis, tetapi di sisi lain juga membuka peluang cedera. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, pelatih, bahkan masyarakat umum, agar memiliki pemahaman tentang pencegahan cedera dan bagaimana peran fisioterapi olahraga membantu meminimalkan risiko tersebut.

sumber pexels_cedera

Sumber Pexels

Injury Prevention Lebih dari Sekadar Menghindari Cedera

Pencegahan ini bukan sekadar soal menghindari terjadinya luka atau kerusakan jaringan pada tubuh. Lebih dari itu, pencegahan ini merupakan proses panjang yang mencakup penilaian risiko, edukasi, dan intervensi yang terstruktur. Fisioterapis olahraga memiliki tanggung jawab besar dalam menilai risiko yang mungkin muncul dari partisipasi seorang atlet dalam cabang olahraga tertentu. Kegiatan ini dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kapasitas fisik, kondisi psikologis, riwayat cedera sebelumnya, usia, hingga pengaruh peralatan dan lingkungan.

Selain itu, pencegahan juga harus bersifat multidisiplin. Fisioterapis bekerja sama dengan pelatih, dokter, ahli gizi, hingga psikolog untuk menyusun profil atlet secara lengkap. Hasil dari asesmen tersebut kemudian digunakan untuk merancang program latihan yang aman dan efektif. Menariknya, pendekatan ini tidak hanya berlaku untuk atlet profesional, tetapi juga penting diterapkan pada tingkat amatir atau rekreasi. Setiap individu yang aktif bergerak sejatinya berisiko mengalami cedera jika tidak dibekali pengetahuan dan latihan yang tepat.

Salah satu metode praktis yang diperkenalkan dalam presentasi tersebut adalah Functional Movement Screen (FMS). Sistem ini membantu menilai kemampuan gerak seseorang, mengidentifikasi kelemahan dan ketidakseimbangan yang bisa menjadi pemicu cedera. Skor penilaian diberikan berdasarkan kemampuan seseorang dalam menjalankan pola gerak tanpa kompensasi, dengan kompensasi, atau tidak mampu sama sekali. FMS ini sangat penting untuk menjadi langkah awal sebelum menyusun program latihan agar lebih tepat sasaran.

sumber pexels_cedera

Sumber Pexels

Pencegahan Cedera adalah Investasi Jangka Panjang untuk Kesehatan Atlet

Pencegahan yang dapat dilakukan dalam olahraga bukan hanya sekadar upaya jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang terhadap kualitas hidup dan karier atlet. Dalam paparannya juga membahas program FIFA 11+, yang telah terbukti efektif menurunkan risiko cedera pada pemain sepak bola. Program ini terdiri dari rangkaian latihan pemanasan standar yang mencakup latihan kekuatan, keseimbangan, dan kelincahan, yang dilakukan secara teratur sebelum sesi latihan. Latihan-latihan ini tidak hanya mempersiapkan tubuh menghadapi intensitas olahraga, tetapi juga menguatkan otot-otot inti dan meningkatkan kontrol gerak.

Baca juga: Fikes Umsida Bangun Kesadaran Good Posture Sejak Remaja Melalui Kolaborasi Fisioterapis dan Sekolah

Penting untuk diingat bahwa pencegahan cedera bukan hanya fokus pada fisik. Faktor-faktor seperti status gizi, pengaruh obat-obatan, dan kondisi psikologis juga berperan besar dalam meningkatkan atau menurunkan risiko cedera. Oleh sebab itu, pendidikan dan komunikasi yang efektif menjadi kunci. Atlet perlu mendapatkan informasi yang tepat agar memiliki kesadaran dan motivasi untuk patuh pada program pencegahan yang sudah dirancang. Sayangnya, banyak pihak yang masih menyepelekan pentingnya upaya ini, sehingga angka kejadian cedera di dunia olahraga tetap tinggi.

Sudah waktunya pencegahan cedera dijadikan bagian dari budaya olahraga, bukan hanya ditempuh saat cedera sudah terjadi. Edukasi dan program pencegahan harus dimulai dari tingkat sekolah, komunitas olahraga, hingga profesional. Program seperti FIFA 11+ dan Functional Movement Screen seharusnya bukan hanya dikenal di kalangan fisioterapis atau pelatih elite, tetapi menyentuh seluruh lapisan masyarakat pecinta olahraga. Dengan begitu, kita tidak hanya mencetak atlet berprestasi, tetapi juga generasi yang peduli akan kesehatan dan keselamatan dirinya saat berolahraga.

Penulis: Ayunda H

Penyunting: Novia

Leave a Reply

Bertita Terkini

kompetensi
Kuliah Pakar Kupas Tuntas Kompetensi Fisioterapis Olahraga dalam Cegah Cedera Atlet
June 13, 2025By
Handbook
Sinergi Klinik dan Kampus: Fisioterapi Umsida Siapkan Handbook Praktik dan Program Profesi yang Siap Terjun ke Dunia Nyata
May 23, 2025By
Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
sumber fisioterapi skrining
Skrining dan Diskusi Fisioterapi Umsida Tingkatkan Performa Atlet Sepatu Roda Sidoarjo
January 11, 2025By
sumber fikes pendidikan
Ketua IFI Jatim: Pendidikan Tinggi adalah Masa Depan Profesi Fisioterapi
December 20, 2024By
sumber pexels kombinasi
Kombinasi Latihan Calf Raise dan Core Stability: Solusi untuk Meningkatkan Keseimbangan Tubuh
December 8, 2024By
sumber fisioterapi olahraga
Strategi Pencegahan Cedera dalam Olahraga: Edukasi Kolaboratif di SMAN Olahraga Jawa Tmur
November 28, 2024By
dok fisioterapi
Kuliah Tamu Prodi Fisioterapi UMSIDA Bahas Solusi Efektif untuk Nyeri Punggung Bawah Kronis
November 24, 2024By

Prestasi

Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
Poster Kesehatan
Lomba Poster Kesehatan, Dziya Ulhaq Tampilkan Solusi Kreatif untuk Redakan Low Back Pain
May 6, 2025By
S1 Fisioterapi
Buktikan mampu bersaing ajang nasional, Mahasiswa S1 Fisioterapi Sabet Juara 1 Lomba Poster Kesehatan
April 22, 2025By
Optimalkan Performa dan Kesehatan Atlet Sepatu Roda di FASTER CLUB Sidoarjo: Berhasil Gelar Program Pengabdian Masyarakat
May 13, 2024By
FISIOTERAPI UMSIDA CIPTAKAN PHYSIOTHERAPY MAGIC CARD UNTUK BEKALI MAHASISWA PRE-KLINIK
January 11, 2021By