Muskuloskeletal

Pentingnya Pemeriksaan dan Pengukuran Muskuloskeletal dalam Fisioterapi,Panduan bagi Calon Fisioterapis

fisioterapi.umsida.ac.id- Dalam dunia fisioterapi, pemeriksaan dan pengukuran muskuloskeletal memiliki peran krusial dalam menilai kondisi pasien dan menentukan terapi yang tepat.

Sistem muskuloskeletal melibatkan otot, sendi, dan tulang yang berperan dalam pergerakan tubuh manusia. Gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari nyeri hingga keterbatasan gerak yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Baca Juga:8 Tips Ampuh Mengatasi Forward Head Posture untuk Meningkatkan Keseimbangan Dinamis

Muskuloskeletal
Sumber: AI

Menurut buku ajar Pemeriksaan dan Pengukuran Fisioterapi Muskuloskeletal yang ditulis oleh Widi Arti, S.Fis., M.Kes., dan Herista Novia Widanti, Ftr., M.Fis., pemeriksaan muskuloskeletal dilakukan secara sistematis menggunakan berbagai metode dan alat pengukuran.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi disfungsi gerak, mengevaluasi kekuatan otot, serta menentukan program rehabilitasi yang sesuai. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga aspek utama dalam pemeriksaan muskuloskeletal yang perlu dikuasai oleh calon fisioterapis.

1. Teknik Pemeriksaan Muskuloskeletal: Anamnesis dan Evaluasi Klinis

Sebelum melakukan terapi, fisioterapis harus terlebih dahulu melakukan anamnesis atau wawancara medis. Anamnesis berfungsi untuk menggali riwayat kesehatan pasien, termasuk faktor risiko, gejala yang dirasakan, dan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari. Selain itu, anamnesis juga membantu fisioterapis dalam menentukan metode pemeriksaan yang tepat.

Selanjutnya, dilakukan evaluasi klinis, yang mencakup beberapa aspek penting:

  • Inspeksi visual: Menilai postur tubuh pasien, adanya deformitas atau asimetri.
  • Palpasi: Meraba area yang mengalami gangguan untuk mendeteksi nyeri, pembengkakan, atau ketegangan otot.
  • Pemeriksaan kisaran gerak (Range of Motion/ROM): Mengukur sejauh mana sendi pasien dapat bergerak dalam berbagai arah menggunakan alat seperti goniometer.
  • Pemeriksaan kekuatan otot (Manual Muscle Testing/MMT): Digunakan untuk menilai kekuatan otot secara manual dengan skala tertentu.

Teknik pemeriksaan ini menjadi fondasi dalam penegakan diagnosis fisioterapi dan pembuatan rencana rehabilitasi yang efektif.

2. Metode Pengukuran dalam Fisioterapi: Dari ROM hingga Gait Analysis

Dalam fisioterapi, pengukuran objektif diperlukan untuk mengetahui tingkat disfungsi dan memantau perkembangan pasien. Beberapa metode utama dalam pengukuran muskuloskeletal antara lain:

a. Range of Motion (ROM)

ROM adalah parameter penting yang mengukur seberapa jauh sendi dapat bergerak dalam batas normalnya. ROM dapat dibagi menjadi tiga jenis:

  • Active ROM (AROM)       : Gerakan dilakukan sendiri oleh pasien.
  • Passive ROM (PROM)    : Gerakan dibantu oleh fisioterapis.
  • Resisted ROM (RROM) : Gerakan dilakukan dengan memberikan resistensi untuk mengukur kekuatan otot.

Pengukuran ROM sering dilakukan dengan goniometer, sebuah alat berbentuk busur derajat yang digunakan untuk mengukur sudut gerakan sendi.

b. Muscle Strength Testing

Metode ini menggunakan skala Manual Muscle Testing (MMT) untuk menilai kekuatan otot dari skala 0 (tidak ada kontraksi otot) hingga 5 (kekuatan normal). Pengukuran ini membantu fisioterapis dalam menentukan program latihan yang sesuai untuk memperkuat otot pasien.

c. Gait Analysis

Analisis pola berjalan (gait analysis) digunakan untuk menilai gangguan gerak pada pasien dengan kondisi muskuloskeletal tertentu, seperti cedera lutut atau stroke. Dengan menggunakan teknologi canggih, fisioterapis dapat menilai bagaimana pasien berjalan dan mencari solusi untuk memperbaiki pola geraknya.

Metode pengukuran ini tidak hanya membantu dalam diagnosis tetapi juga berguna dalam mengevaluasi efektivitas terapi yang telah diberikan.

3. Implikasi dan Manfaat dalam Rehabilitasi Fisioterapi

Setelah pemeriksaan dan pengukuran dilakukan, data yang diperoleh menjadi dasar dalam merancang program rehabilitasi yang efektif. Beberapa manfaat utama dari pemeriksaan muskuloskeletal dalam fisioterapi meliputi:

  • Deteksi dini gangguan muskuloskeletal: Dengan pemeriksaan yang tepat, fisioterapis dapat mengidentifikasi permasalahan sejak dini sebelum menjadi lebih parah.
  • Perencanaan terapi yang lebih akurat: Hasil pemeriksaan membantu dalam memilih teknik terapi yang sesuai, seperti terapi manual, latihan penguatan, atau elektroterapi.
  • Pemantauan progres pasien: Dengan pengukuran berkala, perkembangan pasien dapat dipantau dan terapi dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
  • Peningkatan kualitas hidup pasien: Melalui terapi yang tepat, pasien dapat kembali bergerak dengan nyaman dan bebas dari nyeri.

Sebagai calon fisioterapis, memahami teknik pemeriksaan muskuloskeletal merupakan langkah awal dalam menjadi profesional yang kompeten di bidang ini. Keahlian dalam melakukan anamnesis, menginterpretasikan hasil pemeriksaan, dan menerapkan terapi yang tepat akan berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dengan perkembangan ilmu fisioterapi yang semakin pesat, mahasiswa perlu dibekali dengan keterampilan pemeriksaan dan pengukuran muskuloskeletal yang komprehensif. Buku ajar Pemeriksaan dan Pengukuran Fisioterapi Muskuloskeletal yang disusun oleh dosen Fisioterapi Umsida menjadi sumber belajar yang penting dalam mempersiapkan calon fisioterapis untuk menghadapi dunia profesional.

Baca Juga: Pendidikan Fisioterapi sebagai Kunci Perubahan, Fisioterapi di Garis Depan Kesehatan Masyarkat Indonesia

di lapangan, mahasiswa Fisioterapi Umsida diharapkan mampu memberikan layanan terbaik kepada pasien dan menjadi tenaga fisioterapi yang berkualitas. Pemeriksaan muskuloskeletal bukan sekadar teknik evaluasi, tetapi merupakan bagian integral dari pelayanan fisioterapi yang berorientasi pada pemulihan pasien dan peningkatan kualitas hidup mereka.

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang matang, lulusan Fisioterapi Umsida siap menjadi garda terdepan dalam dunia rehabilitasi medis dan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

 

Sumber : Widi Arti, S.Fis, M,Kes.  Ajar Pemeriksaan dan Pengukuran Fisioterapi Muskuloskeletal

Penulis : Novia

Bertita Terkini

Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
sumber fisioterapi skrining
Skrining dan Diskusi Fisioterapi Umsida Tingkatkan Performa Atlet Sepatu Roda Sidoarjo
January 11, 2025By
sumber fikes pendidikan
Ketua IFI Jatim: Pendidikan Tinggi adalah Masa Depan Profesi Fisioterapi
December 20, 2024By
sumber pexels kombinasi
Kombinasi Latihan Calf Raise dan Core Stability: Solusi untuk Meningkatkan Keseimbangan Tubuh
December 8, 2024By
sumber fisioterapi olahraga
Strategi Pencegahan Cedera dalam Olahraga: Edukasi Kolaboratif di SMAN Olahraga Jawa Tmur
November 28, 2024By
dok fisioterapi
Kuliah Tamu Prodi Fisioterapi UMSIDA Bahas Solusi Efektif untuk Nyeri Punggung Bawah Kronis
November 24, 2024By
dok fisioterapi umsida
Dosen Fisioterapi Fikes Umsida Ukir Prestasi di Konferensi Internasional
November 19, 2024By
sumber pexe;s inklusi
Meningkatkan Keterampilan Guru di Sekolah Inklusi Melalui Flashcard Pediatrik dan Media Visual
November 15, 2024By

Prestasi

Baik Sekali
S1 Fisioterapi Fikes Umsida Raih Predikat Akreditasi Baik Sekali, Pilar Keunggulan Pendidikan Fisioterapi
May 11, 2025By
Poster Kesehatan
Lomba Poster Kesehatan, Dziya Ulhaq Tampilkan Solusi Kreatif untuk Redakan Low Back Pain
May 6, 2025By
S1 Fisioterapi
Buktikan mampu bersaing ajang nasional, Mahasiswa S1 Fisioterapi Sabet Juara 1 Lomba Poster Kesehatan
April 22, 2025By
Optimalkan Performa dan Kesehatan Atlet Sepatu Roda di FASTER CLUB Sidoarjo: Berhasil Gelar Program Pengabdian Masyarakat
May 13, 2024By
FISIOTERAPI UMSIDA CIPTAKAN PHYSIOTHERAPY MAGIC CARD UNTUK BEKALI MAHASISWA PRE-KLINIK
January 11, 2021By