sumber pixabay bermain

Terapi Bermain: Inovasi Penelitian dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anak Selama Hospitalisasi

fisioterapi.umsida.ac.id – Hospitalisasi seringkali menjadi pengalaman yang menegangkan bagi anak-anak. Mereka dipisahkan dari lingkungan yang akrab dan harus menghadapi prosedur medis yang asing dan menyakitkan. Dalam situasi ini, anak-anak dapat mengalami stres, kecemasan, dan perasaan tidak berdaya. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi bermain dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi dampak negatif tersebut, Rabu (04/09/2024).

Manfaat Terapi Bermain

Terapi bermain bukan sekadar aktivitas rekreasi. Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini menunjukkan bahwa pada terapi memiliki manfaat yang signifikan dalam meredakan rasa sakit pasca-operasi, meningkatkan perilaku positif, dan mengurangi tekanan selama masa perawatan di rumah sakit. Terapi ini tidak hanya membantu anak-anak merasa lebih nyaman, tetapi juga memperbaiki hubungan antara anak dengan tenaga medis.

Baca juga: Mengoptimalkan Koordinasi Motorik Anak dengan Latihan Brain Gym: Riset Efektifitas untuk Usia Pra-Sekolah

Salah satu keunggulannnya adalah kemampuannya untuk mengalihkan perhatian anak dari prosedur medis yang menakutkan. Anak-anak yang terlibat dalam sesi terapi bermain cenderung menunjukkan perilaku yang lebih kooperatif dan lebih sedikit menunjukkan tanda-tanda kecemasan. Hal ini terjadi karena bermain membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka, memahami prosedur yang mereka jalani, dan membangun rasa percaya diri dalam menghadapi situasi yang menegangkan.

Penerapan Terapi Bermain di Berbagai Kondisi

Penelitian juga menunjukkan bahwa terapi bermain efektif dalam berbagai kondisi medis, termasuk kanker. Anak-anak yang menjalani pengobatan kanker sering menghadapi perawatan yang panjang dan menyakitkan. Dalam konteks ini, terapi ini juga membantu mereka untuk lebih memahami penyakit mereka dan proses pengobatannya, serta mengurangi gejala depresi yang sering menyertai penyakit serius ini. Melalui terapi ini, anak-anak dapat mengekspresikan ketakutan dan kekhawatiran mereka dengan cara yang sehat, yang pada gilirannya membantu mereka mengembangkan mekanisme koping yang lebih baik.

Inovasi dan Implementasi Terapi Bermain

Implementasi pada terapi ini di rumah sakit masih memerlukan peningkatan, terutama di unit perawatan anak. Dalam penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa terapi ini tidak hanya membawa manfaat bagi anak-anak, tetapi juga bagi tenaga medis yang merawat mereka. Tenaga medis yang menggunakan terapi bermain dalam perawatan mereka melaporkan adanya peningkatan dalam hubungan mereka dengan pasien anak, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan dalam memberikan perawatan.

Namun, untuk mencapai manfaat maksimal, terapi bermain harus dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Durasi sesi terapi, jenis mainan yang digunakan, dan keterampilan tenaga medis dalam mengelola sesi terapi bermain adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Beberapa penelitian merekomendasikan agar sesi terapi bermain dilakukan selama 30 menit hingga satu setengah jam, dengan menggunakan mainan yang disesuaikan dengan prosedur medis yang akan dijalani anak.

Baca juga: Fikes Umsida Perkuat Kolaborasi Internasional dengan MSU Malaysia: Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Terapi bermain telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi anak-anak yang menjalani perawatan di rumah sakit. Manfaat ini termasuk penurunan kecemasan, pengurangan rasa sakit, perbaikan perilaku, dan peningkatan hubungan dengan tenaga medis. Oleh karena itu, penting bagi unit perawatan anak di rumah sakit untuk mengadopsi terapi ini sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam perawatan anak.

Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi jenis terapi ini yang paling efektif dan bagaimana terapi ini dapat diterapkan secara lebih luas di berbagai kondisi medis. Dengan demikian, terapi bermain dapat menjadi alat yang lebih kuat dalam meningkatkan kesejahteraan anak selama hospitalisasi dan membantu mereka pulih dengan cara yang lebih manusiawi dan menyenangkan.

Pada terapi ini bukan hanya sebuah inovasi dalam dunia medis, tetapi juga sebuah langkah penting menuju humanisasi perawatan anak. Di Indonesia, penerapan terapi ini masih perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap anak yang dirawat di rumah sakit dapat merasakan manfaatnya. Dengan dukungan dari tenaga medis, orang tua, dan kebijakan yang tepat, terapi bermain dapat menjadi standar emas dalam perawatan anak di rumah sakit, memberikan mereka kekuatan dan semangat untuk menghadapi tantangan kesehatan dengan lebih baik.

Sumber:Herista Novia Widanti Efektivitas Pemberian Latihan Brain Gym terhadap Peningkatan Koordinasi Mata dan Tangan pada Anak Pra-Sekolah

Penulis: Ayunda H

Leave a Reply